Beranda | Artikel
Khutbah Jumat: Ramadhan Merupakan Kasih Sayang Allah Untuk HambaNya
Sabtu, 2 April 2022

Khutbah Jumat: Ramadhan Merupakan Kasih Sayang Allah Untuk HambaNya ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 29 Sya’ban 1443 H / 1 April 2022 M.

Khutbah Pertama Tentang Ramadhan Merupakan Kasih Sayang Allah Untuk HambaNya

Sesungguhnya bulan yang mulia itu telah dekat dengan kita. Bulan yang penuh ampunan dari Allah ‘Azza wa Jalla, bulan yang penuh kemuliaan, bulan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan berbagai macam kasih sayang, rahmat dan ampunanNya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan bulan Ramadhan agar kita menjadi hamba-hambaNya yang bertakwa. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian shiyam sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)

Sebuah hikmah yang agung, sebuah tujuan yang sangat mulia, dari disyariatkannya puasa Ramadhan. Yaitu agar kita semua menjadi hamba yang bertakwa.

Sungguh mulia orang-orang yang bertakwa. Dan bagaimana janji Allah kepada orang-orang yang bertakwa pun luar biasa. Allah berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي ظِلَالٍ وَعُيُونٍ ‎﴿٤١﴾‏ وَفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُونَ ‎﴿٤٢﴾‏ كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ‎﴿٤٣﴾

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam naungan-naungan dan mata air yang mengalir. Dan buah-buahan dari apa yang mereka inginkan. (Dan dikatakan kepada mereka): ‘Silahkan kalian makan dan minum dengan nyaman disebabkan oleh amalan kalian.`” (QS. Al-Mursalat[77]: 41-43)

Subhanallah.. Betapa agungnya balasan untuk orang yang bertakwa, saudaraku? Yaitu ia masuk ke dalam surga Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah juga berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada di dalam surga dan mata air yang mengalir.” (QS. Al-Hijr[15]: 45)

Allah bersama orang-orang yang bertakwa dengan pertolonganNya, dengan inayah-Nya. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” (QS. An-Nahl[16]: 128)

Saudaraku.. Betapa agungnya balasan orang yang bertakwa itu. Dan ternyata Allah syariatkan bulan Ramadhan agar kita bisa masuk ke dalam surga Allah, agar senantiasa Allah membantu kita dan menolong kita dengan inayah dan taufikNya.

Maka sungguh, saudaraku.. Sesungguhnya puasa Ramadhan adalah merupakan kasih sayang Allah kepada kita. Dengan adanya puasa Ramadhan, Allah gugurkan dosa-dosa kita, Allah ampuni dosa-dosa kita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan berharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah ingin dengan adanya puasa Ramadhan Allah gugurkan dosa-dosa kita, Allah ampuni kita, agar kita masuk ke dalam surgaNya.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Siapa yang Qiamul Lail (shalat malam) di bulan Ramadhan karena iman dan berharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Bayangkan saudaraku, bahkan shalat tarawih pun menggugurkan dosa-dosa kita. Betapa agungnya bulan Ramadhan, saudaraku.

Di bulan itu Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap malamnya memerdekakan hamba-hambaNya dari api neraka. Imam At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

“Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin jahat diikat, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pun yang terbuka, pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun yang tertutup. Kemudian ada malaikat yang menyeru, ‘Wahai yang menginginkan kebaikan, kemarilah! Wahai yang menginginkan keburukan, tahanlah!’ Sesungguhnya Allah memerdekakan hamba-hambaNya dari api neraka. Dan itu terjadi setiap malam bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

Subhanallah, saudaraku.. Betapa agungnya bulan Ramadhan, sehingga untuk mendapatkan dan meraih ampunan di bulan Ramadhan sangat mudah sekali. Bagi orang yang beriman, yang menginginkan akhirat, yang menginginkan keridhaan Allah, ia memandang Ramadhan sebagai sesuatu yang sangat indah dalam hidupnya. Ia memandang Ramadhan sebagai sebuah kesempatan emas untuk ia menggugurkan dosa-dosanya dan mendulang pahala yang sangat banyak di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.

Seorang mukmin yang menginginkan kehidupan akhirat gembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Karena ia adalah musim-musim yang sangat jarang terjadi, yaitu hanya sebulan sekali dalam setahun. Kesempatan untuk menggugurkan dosa kita sangat mudah sekali.

Berbeda dengan orang-orang yang ada dihatinya penyakit, orang-orang yang dihatinya lebih menginginkan dunia, orang-orang yang di hatinya penuh cinta kepada dunia, Ramadhan ia pandang sebagai sebuah beban yang berat dalam hidupnya. Ramadhan dia pandang sebagai sesuatu yang bisa menghalangi syahwatnya. Namun orang beriman tidak demikian.

Lihatlah para sahabat dahulu, orang-orang yang beriman, yang mengharapkan Allah dan kehidupan akhirat. Ketika datang bulan Ramadhan mereka bergembira, mereka saling memberikan selamat kepada teman-temannya dengan datangnya bulan Ramadhan, menunjukkan kegembiraan mereka. Karena mereka orang-orang yang paham tentang hakikat kehidupan dunia. Dunia sesuatu yang fana, sehingga mereka lebih mengharapkan apa yang ada di sisi Allah Azza wa Jalla.

Saudaraku.. Ini dia datang bulan Ramadhan, tamu yang sangat mulia sekali. Berusahalah kita bertekad untuk bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan ini. Yaitu dengan banyak beramal shalih. Sungguh amal shalih itu kebutuhan kita, saudaraku.

Siapapun yang menjadikan amalan shalih sebagai kebutuhan hidupnya, maka ia akan semangat untuk beramal. Seperti halnya orang-orang yang butuh kepada uang, ia semangat mencari uang. Seperti orang yang butuh kepada makanan, ia semangat mencari makan. Demikian pula orang yang memandang amalan shalih sebagai kebutuhan hidupnya, bahkan melebihi kebutuhannya kepada makanan dan minuman, maka ia semangat untuk beramal shalih di bulan Ramadhan.

Saudaraku, adakah kebahagiaan hidup di dunia kecuali dengan kita beramal shalih dan menaatiNya? Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang lebih bernilai dalam kehidupan kita di dunia ini dari ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Karena demikian bekal kita menuju kematian hanyalah amalan shalih. Kita tidak akan membawa harta yang melimpah ruah, kita tidak akan membawa rumah yang megah, kita tidak akan membawa kendaraan yang mewah, yang akan masuk ke dalam kuburan kita adalah amalan shalih kita.

Maka ini di bulan Ramadahan kesempatan besar, saudaraku. Kita berusaha untuk beramal shalih dengan puasa, dengan qiyamul lail, dengan membaca Al-Qur’an, dengan berdzikir, dengan sedekah dan banyak lagi amalan-amalan shalih yang lainnya.

Khutbah kedua: Ramadhan Merupakan Kasih Sayang Allah Untuk HambaNya

Siapa di antara kita yang ingin bisa beramal shalih dengan nikmat di bulan Ramadahan, maka hendaklah ia bersihkan hatinya sebelum ia masuk bulan Ramadhan. Karena kebersihan hati sangat berpengaruh terhadap ibadah kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Orang yang hatinya banyak penyakitnya, hatinya dikotori oleh dosa, lalu ia tidak bersihkan ketika ia masuk Ramadhan, puasanya dikotori oleh banyak maksiat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan terus-menerus mengamalkannya, maka Allah tidak membutuhkan puasa dia.” (HR. Bukhari)

Akibat ia masuk bulan Ramadhan tidak membersihkan hatinya, tidak bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat.

Orang yang masuk ke dalam bulan Ramadhan sementara hatinya penuh dosa, tidak istighfar kepada Allah, tidak bertaubat kepada Allah, maka tidak ada sesuatu yang lebih berat dari dia dari ibadah kepada Allah. Kalaupun ia ibadah, maka ia tidak merasakan kenikmatan dan kelezatannya.

Kalaulah seseorang merasakan kelezatan dalam shalatnya, dia akan merasa betah berlama-lamaan dengan Allah ‘Azza wa Jalla.

Namun demikian, saudaraku.. Maksiat senantiasa melemahkan hati seorang hamba. Sehingga akhirnya menjadikan hatinya tidak betah ketika ia bermunajat kepada Allah. Karena ia lebih betah dengan maksiatnya atau ia lebih betah dengan dunianya. Sehingga Allah palingkan hatinya karena Allah tidak suka kepadanya.

Download mp3 Khutbah Ramadhan Merupakan Kasih Sayang Allah Untuk HambaNya


Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Ramadhan Merupakan Kasih Sayang Allah Untuk HambaNya” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51594-khutbah-jumat-ramadhan-merupakan-kasih-sayang-allah-untuk-hambanya/